Pernah kepikiran untuk bermalam di bandara karena menunggu penerbangan super pagi? Gimana kalau sengaja menginap di stasiun? Nah, di trip akhir tahun 2014, gue dan adik "terpaksa" bermalam di stasiun Purwokerto karena tiket yang dimiliki hanyalah tiket jurusan Jakarta Kota - Purwokerto yang tiba pukul 7 malam (KA Serayu Pagi) dan baru akan menyambung kereta keesokan harinya pukup 4 pagi menuju Jogja (KA Progo). Trip ini sebenarnya beramai-ramai, tapi Fatah dan adiknya sudah tiba lebih dulu di Jogja dengan menumpang kereta Bogowonto, lebih modal he he he.

Awalnya, gue sempat khawatir apakah diizinkan bermalam di stasiun Purwokerto karena berdasarkan pengalaman gue menunggu pagi di stasiun Pasar Senen, sekarang sudah amat tidak nyaman karena sangat ramai dan petugas keamanan cenderung "tidak bersahabat" dengan penumpang yang bermalam di stasiun. Biasanya, gue hanya melewati stasiun Purwokerto tanpa pernah turun, dan yang gue lihat adalah stasiun ini cukup besar dan cenderung selalu ramai.

 Stasiun Purwokerto


Rame nggak, Fit? Banyak yang nginep juga?
Kami sampai sekitar pukul 7 malam. Stasiun ramai dengan penumpang yang baru datang maupun yang menunggu keberangkatan. Kami memutuskan untuk tetap stay di dalam peron dan tidak keluar. Sekitar pukul 10 stasiun mulai sepi dan penumpang yang akan berangkat hanya beberapa. Dari hasil bertanya dengan mas-mas toko kelontong, katanya stasiun baru akan sepi sekali sekitar pukul 1 malam. Kami sendiri berhasil tidur sekitar pukul 12 malam setelah gue menyelesaikan tugas kuliah dan adik gue sudah bosan menonton film. Rupanya, ada sekitar 10 orang lain yang tidur tersebar di kursi kursi lain dan lebih banyak yang tidur di bagian luar (ruang tunggu luar sebelum masuk peron)

Area peron yang luas

Tidurnya dimana, Fit? Ada kasurnya nggak?
Hahahaha ya nggak dong. Kami tidur di kursi-kursi panjang khas stasiun kereta. Karena gue bawa sleeping bag jadi bisa terhindar dari dingin dan gigitan nyamuk. Bentuk bangunan area peron stasiun memang membuat dinginnya nggak terlalu parah. Di ruang tunggu luar yang ukurannya lumayan kecil lebih banyak orang yang tidur jadi lebih sempit dan sepertinya lebih dingin karena ruang tunggunya berAC. Oiya kami tidur di depan toko seperti alfamart yang cahayanya lumayan terang dan cenderung lebih aman. Kalau mau lebih nyaman bisa tidur di agak pojok yang lebih temaram cahayanya. Oh iya, di stasiun ini sepanjang malam terdengar sayup-sayup lagu klasik kaya di toko buku gitu, kalo gue sih jadi ngebantu buat tidur hehehe.

Satpamnya nggak marah tuh?
Yang gue salut dari stasiun ini, nggak ada petugas yang rese baik itu nanya-nanya curiga apalagi nggak ngebolehin kita tidur kaya di stasiun Pasar Senen hehe mungkin pengaruh karena ini di Jawa kali yaaa jadi cenderung lebih aman dan nggak curigaan. Petugas banyak yang lewat mondar mandir tapi tetap membiarkan kita-kita tidur kok. Jadi jangan khawatir dan deg-degan.

Terus fasilitasnya gimana?
Ini juga patut diacungi jempol. Di dalam peron terdapat beberapa toko kelontong/mini market dan resto-resto mini yang buka 24 jam, jadi nggak akan kelaparan. Untuk toko kelontong kita hanya bisa masuk sedikit karena aslinya pintunya dari sebelah luar, jadi kita tinggal minta ke pegawai toko untuk mengambilkan apa yang mau kita beli. Untuk restorannya ada yang menyediakan sofa dan port charger, jadi kalau yang sedikit bermodal, menunggu di resto bisa jadi pilihan bagus.

 Lapak tidur kami di depan toko kelontong dan tempat cas hehe

Untuk toilet, buka 24 jam, ada bapak penjaganya dan super bersiihh. Gue sendiri mandi jam 10 malam karena udah gerah banget, setelah mandi jadi seger dan bisa tidur nyenyak hehe. Untuk mushola juga ada di ujung peron. Tempat charger juga tersedia dan nggak rebutan dibanding dengan yang di ruang tunggu luar.

Secara keseluruhan, berdasarkan pengalaman kami, menginap di stasiun Purwokerto cukup aman dan nyaman. Dan memang rupanya menunggu kereta keesokan harinya ini sudah cukup biasa di sini terbukti waktu kami menuju tempat cek tiket/cap boarding pass dari dalam peron, petugasnya sudah tau bahwa kami "menyambung" kereta, katanya memang banyak yang begitu.

Tips menginap di stasiun:
1. Untuk yang agak sulit tidur, siapkan beberapa film untuk ditonton, buku bacaan dan headset. Siapa tau habis nonton, baca atau dengerin lagu jadi ngantuk hehe
1. Bawa selimut/selendang/sarung atau lebih baik sleeping bag agar bisa tidur dengan lebih nyaman, bawa lotion anti nyamuk supaya bisa tidur lebih nyenyak
2. Letakkan tas di kepala/samping kita tidur dengan pegangan tas yang dilingkarkan ke lengan kita supaya lebih aman, lebih baik bila tas di gembok
3. Lebih aman bila tidur bergantian
4.Apabila sendiri, tidurlah di tempat yang dekat dengan petugas misal di dekat ruangan PPKA atau bertemanlah dengan penumpang lain dan tidur berdekatan
5. Set alarm sebelum keberangkatan kereta yang kita tunggu, jangan sampai kita ketinggalan kereta karena terlalu asyik tidur
6. Jangan sungkan untuk bertanya kepada petugas yang ada

Selamat berpetualang!

4 comments:

  1. Boleh juga nih kalo lagi bete, nyoba nginep di Stasiun ah..
    hehehe.. :>)

    jangan lupa mampir ke www.travellingaddict.com yaa

    ReplyDelete
  2. keren infonya... keep updating your blog ya non

    ReplyDelete
  3. Wah.. makasih infonya. Saya juga niat mau bermalam di Stasiun Purwosari karena keretaku sampai malam banget di sana jadi nggak bisa cari penginapan. Maklum sendirian hehehehe.

    ReplyDelete
  4. salam kenal pejalan!
    mau nanya nih berhubung saya belum pernah transit di stasiun purwokerto dan rencananya weekend ini mau kondangan disana. kita mau numpang mandi di stasiun purwokerto, sekitar jam 8 pagi. apakah memungkinkan kondisi kamar mandi di stasiunnya?

    ReplyDelete

Jangan segan untuk komen / bertanya / sharing ya! :)